KESIMPULAN ILMU BUDAYA DASAR
BAB 1 :
TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
Secara
sederhana Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu
budaya dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic
Humanitiesm itu sendiri berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities”.
Humanities berasal dari bahasa latin humanus yang bisa diartikan sebagai
manusia, berbudaya dan halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the
humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atas
manusia berbudaya. Agar supaya manusia dapat berbudaya mereka harus mempelajari
ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang
lain sebagai manusia itu sendiri. Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa
ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu ilmiah (
natural science )
Bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat pada alam
semesta. Yang termasuk kedalam ilmu alamiah antara lain ialah astronomi,
fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu sosial (
social science )
Bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan
antar manusia. Yang termasuk kedalam ilmu sosial antara lain ialah ilmu
ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial.
3. Pengetahuan
budaya ( The humanities )
Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang
bersifat manusiawi. Pengetahuan budaya ( The humanities ) dibatasi sebagai
pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin), seni, dan filsafat. Keahlian ini
pun dapat dibagi lagi seperti seni tari, seni musik, seni rupa dll. Sedang Ilmu
budaya dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris disebut dengan basic humanities.
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk
berbudaya (homo humanus), sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang
budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
budaya.
Tujuan Ilmu
budaya dasar adalah :
1. Mengusahakan
penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga dapat lebih
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. Memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah
manusia dan budaya.
3. Mengusahakan
wahana komunikasi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain
BAB 2 :
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam ilmu
eksakta manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang
membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia ( Ilmu kimia ).
Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu
sama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( Ilmu fisika ). Manusia merupakan
mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia ( ilmu biologi ).
Manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu
memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi).
Manusia merupakan mahluk yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi). Mahluk
yang selalu ingin memiliki kekuasaan (politik). Mahluk yang berbudaya, yang
sering disebut homo humanus (filsafat).
Ada dua
pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang
membangun manusia :
1) Manusia terdiri
dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
a. Jasad : badan
kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto dan menempati
ruang dan waktu.
b. Hayat :
mengandung unsur hidup yang berhubungan dengan gerak.
c. Ruh : bimbingan
dan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran,
suatu kemampuan yang mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
lahirnya kebudayaan.
d. Nafs : dalam
pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2) Manusia sebagai
suatu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu
a. Id, merupakan
struktur kepribadian yang paling nampak. Id tidak berhubungan dengan lingkungan
diluar diri, Id diatur dengan prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual
libidinal yang harus dipenuhi secara langsung.
b. Ego,
menghubungkan energi id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang
lain. Perkembangan terjadi saat berhubungan dengan lingkungan.
c. Superego, muncul
kira-kira pada saat umur lima tahun. Superego terbentuk dari lingkungan
eksternal, baik aspek negatif atau aspek positif dari standar moral tingkah
laku selalu diwakilkan atau ditunjukkan oleh superego.
Hakekat manusia :
1.
Mahluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa
sebagai satu kesatuan yang utuh
2.
Mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika
dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab
dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal,
perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan adanya perasaan
manusia dapat menciptakan kesenian. Daya perasaan dalam diri manusia ada dua
macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah
rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada
manusia dan binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat
pada manusia, misalnya :
a. Perasaan
intelektual : seseorang
merasa puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu dan sebaliknya.
b. Perasaan
estetis : perasaan
yang berkenaan dengan keindahan.
c. Perasaan etis
: perasaan yang
berkenaan dengan kebaikan.
d. Perasaan diri
: perasaan yang
berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
e. Perasaan
sosial : perasaan
yang berkenaan dengan kelompok atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan hidup
orang lain.
f.
Perasaan religius : perasaan yang berkenaan dengan
dengan agama atau kepercayaan.
3.
Mahluk biokultural, yaitu mahluk yang hayati dan
budayawi.
4.
Mahluk ciptaan tuhan yang terkait dengan lingkungan
(ekologi) mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan
berkarya.
Francais LK. Hsu. Sarjana amerika
keturunan cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian didalam ilmu
antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat, dan kesustraan cina klasik. Karya
tulisnya berjudul physcological homeostatis cina klasik, majalah american
anthropologist jilid 73 tahun 1971. Ilmu psikologi di negara-negara barat itu
terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna isi
jiwa, serta metode-metode dan alat-alat untuk menganalisis dan mengkuru secara
detail variasi isi jiwa individu itu. Untuk mendekati pendekatan dengan unsur
jiwa itu, maka Hsu telah mengembangkan konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia
sebagai mahluk sosial itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti
lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi :
Nomor 7 dan 6 disebut daerah sub tak sadar dan sub
sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pendalaman dari alam jiwa individu
dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam,
sehingga tidak disadari lagi oleh individu yang bersangkutan. Bahan pemikiran
tadi sudah tidak utuh lagi, beberapa sudah hilang dan terlupakan dan
unsur-unsurnya ibarat isi impian sudah tidak lagi tersusun oleh logika yang
biasa dianut manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan (unexpressed conscius). Lingkaran
itu terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh
individu yang bersangkutan, tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwanya
sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga didalam lingkungannya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscius). Limgkaran ini
didalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan dan
perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan oleh individu kepada sesamanya, yang
dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepi tentang orang-orang
binatang-binatang dan benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara
karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung atau tempat mencurahkan isi
hati apabila ia sedang terkan tekanan batin atau dikejar-kejar kesedihan atau
masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai dengan sikap
sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan orang bagi dirinya.
Nomor 1 disebut lingkungan hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam
alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat
yang ada didalam kebudayaan dan masyarakat itu sendiri.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan
anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak pada lingkungan
nomor 1, hanya bedanya terdiri dari tentang orang atau hal yang terletak diluar
masyarakat dan negara Indonesia.
Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits
dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti
segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh
kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Kebudayaan jika dikaji dari asal
bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam
bahasa latin, budaya berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah, jadi
kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan
oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat
tinggalnya atau dapat diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsukan
dan mempertahakan hidupnya di dalam lingkungannya.
Seorang antropolog yaitu E.B. Tylor (1871)
mendefinisikan budaya sebagai berikut :
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain
serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo
Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan
kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Sutan Takdir
Alisyahbana mengatakan
kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan
karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar keseluruhan dari
hasil budi pekertinya.
C. Kluckhohn di dalam karyanya Universal catagories of culture
mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
1.
Sistem religi (sistem kepercayaan)
Manusia yang memiliki kecerdasan
pikiran dan perasaan luhur, tanggapan bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat
kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan
lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan
Manusia sadar bahwa dirinya lemah,
tapi memiliki akal. maka disusunlah kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama
untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.
Sistem pengetahuan
Pengetahuan dapat diperoleh sendiri
begitu juga dapat di peroleh melalui orang lain.
4.
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem
ekonomi
Merupakan produk manusia sebaga homo
economicus menjadi tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5.
Sistem teknologi dan peralatan
Bersumber dari pemikirannya dalam
memanfaatkan benda yang dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhannya.
6.
Bahasa
Bahasa manusia pada mulanya di
wujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk
lisan, dan akhirnya menjadi tulisan.
7.
Kesenian
Setelah manusia dapat mencukupi
kebutuhannya fisiknya, maka harus di
cukupi juga kebutuhan psikisnya, seperti melihat pemandangan yang indah, suara
yang merdu dan sebagainya.
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan memiliki
dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup
dalam bermasyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Terjadinya gerak dan
perubahan tersebut akibat :
1.
Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan
kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.
Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat
mereka hidup.
Proses akulturasi sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa
silam. Biasanya masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat
lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan. Pada saat itulah
unsur-unsur masing-masing kebudayaan menyusup, beberapa masalahnya adalah :
·
Unsur-unsur budaya asing manakah yang dapat mudah
diterima
·
Unsur-unsur budaya asing makah yang sulit diterima
·
Individu-individu manakah yang cepat menerima
unsur-unsur yang baru
·
Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul akibat
akulturasu tersebut.
1.
Unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima
adalah : unsur kebudayaan kebendaan, unsur yang terbukti membawa manfaat besar,
unsur yang mudah disesuaikan.
2.
Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima
adalah : unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, unsur-unsur
yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
3.
Pada umumnya generasi muda yang cepat menerima
unsur-unsur yang baru daripada generasi tua.
BAB 3 : KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN
Hampir setiap zaman, seni termasuk sastra memegang peranan
yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspersi
nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti
yang terdapat dalam filsafat atau agama. Dibanding dengan cabang the humanities
yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa, seni memegang peranan yang penting,
karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normatif. Karena seni adalah
ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi,
nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara
penyampaiannya.
Istilah prosa banyak padanannya, kadang-kadang disebut
narrative fiction, prose fiction, atau fiction saja. Dalam kesusastraan
Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
·
Prosa lama meliputi : dongeng-dongeng, hikayat,
sejarah, epos, cerita pelipur lara.
·
Prosa baru meliputi : cerita pendek, roman/novel,
biografi, kisah, otobiografi.
BAB 4 : MANUSIA DAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa indonesia karya W.J.S.
Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau sayang, ataupun
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih adalah
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Cinta kasih
dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai menaruh belah kasihan.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab
cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan
pemeliharaan anak, hubungan erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang
akrab. Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan bahwa cinta
itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang
paling tinggi dari kemampuan.
Pengertian cinta dikemukakan juga oleh Dr Sarlito W.
Sarwono, dikatakannya cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan,
keintiman, dan kemesraan. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji,
hina, dan merusak rasa kemanusiaan. Bentuknya beraneka ragam seperti :
1.
Cinta kepada thagut. Thagut adalah syetan, atau segala
sesuatu yang disembah selain Tuhan.
2.
Cinta berdasarkan hawa nafsu.
3.
Cinta yang lebih mengutamakan cinta kepada orang tua,
anak, istri, perniagaan, dan tempat tinggal.
Berbagai bentuk cinta yang bisa didapatkan dari Al-quran
adalah :
·
Cinta diri : erat kaitannya dengan dorongan menjaga
diri.
·
Cinta kepada sesama manusia : agar manusia dapat hidup
dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh
tidak ia harus membatasi dirinya sendiri dan egoismenya
·
Cinta seksual : erat kaitannya dengan dorongan
seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian
dan kerjasama antara suami dan istri.
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa indonesia
karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau
perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari
masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling
percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya menjadi kesatuan
yang bulat dan utuh.
BAB 5 : MANUSIA DAN KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang memiliki sifat indah
adalah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, dan
sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”
menurut asal katanya dalam bahasa inggris keindahan itu diterjemahkan dengan
kata “beautiful” dalam bahasa perancis “beau” sedang dalam bahasa italia dan
spanyol “bello” berasal dari kata latin “bellum” akar katanya adalah “bonum”
yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum”
dan terakhir diperpendek dan ditulis “bellum”.
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera
biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor
kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar pada diri manusia untuk
menyatakan, merasakan, menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini
dihubungkan dengan bentuk diluar diri manusia, maka akan terjadi penilaian
bahwa sesuatu itu indah. Apabila kontemplasi dihubungkan dengan kreativitas
akan mendorong untuk menciptakan keindahan.
BAB 6 : MANUSIA DAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Derita berasal dari
bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat lahir atau batin atau lahirbatin.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang. Hal itu sudah
menjadi resiko hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada
umatnya, tetapi juga memberikan
penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia
sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah
diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya sajalah mampukah manusia
menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya.
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani,
dan dapat berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang
timbullah penderitaan. Siksaan yang bersifat psikis misalnya
Kebimbangan dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat
menentukan pilihan mana yang akan diambil.
Kesepian dialami seseorang merupakan rasa sepi pada dirinya sendiri ataupun pada
jiwanya walaupun ia dalam lingkungan yang ramai.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan
seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang
tidak pada tempatnya maka disebut sebagai phobia.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang ketakutan, antara lain
:
a)
Claustrophobia dan agorophobia : claustrophobia adalah
rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agorophobia adalah ketakutan yang di
sebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b)
Gamang : ketakutan bila seseorang berada di tempat
yang tinggi.
c)
Kegelapan : ketakutan bila seseorang berada di tempat
yang gelap.
d)
Kesakitan : ketakutan bila seseorang merasakan
kesakitan
e)
Kegagalan : ketaktan bila seseorang merasa apa yang
telah dia jalankan mengalami kegagalan.
BAB 7 : MANUSIA DAN KEADILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan
manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem
yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga
yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya
dikendalikan oleh akal.
Socrates memproyeksikan keadilan tercipta bilamana warga
negara telah merasakan bahwa pihak pemerintahan sudah melaksanakan tugasnya
dengan baik.
Kong Hu Cu berpendapat lain : keadilan terjadi apabila anak
sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing
telah melaksanakan kewajibannya.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu
adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbanh antara hak dan kewajiban. Keadilan
terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban atau dengan
kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang
memperoleh bagian yang sama dari kekayaan yang sama.
Berbagai macam keadilan :
a)
Keadilan legal dan keadilan moral
b)
Keadilan distributif : aristoles berpendapat keadilan
akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal
yang tidak sama secara tidak sama
c)
Keadilan komutatif : keadilan ini bertujuan memelihara
ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang
sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataannya. Jujur
juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang
agama dan hukum.
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau
tidak jujur, dan sama pula dengan licik meskipun tidak serupa benar. Kecurangan
menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang
berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat.
Nama baik merupaka tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah
nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga namanya agar tetap baik. Ada peribahasa
berbunyi “daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang
lebih baik mati daripada malu. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah
kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak
sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain,
reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan seimbang, tingkah laku
serupa atau tingkah laku yang seimbang.
BAB 8 : MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup, pandangan hidup itu
bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup
itu artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pandangan ,pedoman, arahan,
petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup bukanlah timbul dalam jangka waktu
yang pendek melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus.
Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi
pemandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari
3 macam :
·
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu
pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
·
Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan
dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
·
Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup
yang relatif kebenarannya.
BAB 9 : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab adalah
berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau
memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Macam-macam
tanggung jawab :
·
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
·
Tanggung jawab terhadap keluarga
·
Tanggung jawab terhadap masyarakat
·
Tanggung jawab kepada bangsa/negara
·
Tanggung jawab terhadap Tuhan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran ataupun
tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu
ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengorbanan adalah pemberian untuk menyatakan kebaktian.
BAB 10 : MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak
tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga
kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati
maupun perbuatannya.
Kegelisahan dapat diketahui berdasarkan tingkah laku atau
gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu, seperti mondar-mandir dalam
ruangan tertentu sambil menundukkan kepala.
Keterasingan berasal dari kata asing, kata asing itu sendiri
berarti tidak dikenal orang.
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak
menentu.
BAB 11 : MANUSIA DAN HARAPAN
Setiap manusia punya harapan, manusia yang tanpa harapan
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
memiliki harapan. Harapan berasal dari
kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi.
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau
meyakini atau kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Komentar
Posting Komentar