KESIMPULAN ILMU BUDAYA DASAR



BAB 1 : TINJAUAN TENTANG ILMU BUDAYA DASAR
Secara sederhana Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu budaya dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm itu sendiri berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities”. Humanities berasal dari bahasa latin humanus yang bisa diartikan sebagai manusia, berbudaya dan halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atas manusia berbudaya. Agar supaya manusia dapat berbudaya mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.      Ilmu ilmiah ( natural science )
Bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat pada alam semesta. Yang termasuk kedalam ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.

2.      Ilmu sosial ( social science )
Bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Yang termasuk kedalam ilmu sosial antara lain ialah ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial.

3.      Pengetahuan budaya ( The humanities )
Bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Pengetahuan budaya ( The humanities ) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disiplin), seni, dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi lagi seperti seni tari, seni musik, seni rupa dll. Sedang Ilmu budaya dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris disebut dengan basic humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai makhluk berbudaya (homo humanus), sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan budaya.

Tujuan Ilmu budaya dasar adalah :
1.      Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2.      Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah manusia dan budaya.
3.      Mengusahakan wahana komunikasi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain

BAB 2 : MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam ilmu eksakta manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia ( Ilmu kimia ). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( Ilmu fisika ). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia ( ilmu biologi ). Manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan mahluk yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi). Mahluk yang selalu ingin memiliki kekuasaan (politik). Mahluk yang berbudaya, yang sering disebut homo humanus (filsafat).
Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1)      Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
a.      Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto dan menempati ruang dan waktu.
b.      Hayat : mengandung unsur hidup yang berhubungan dengan gerak.
c.       Ruh : bimbingan dan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan yang mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.      Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2)      Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu
a.      Id, merupakan struktur kepribadian yang paling nampak. Id tidak berhubungan dengan lingkungan diluar diri, Id diatur dengan prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipenuhi secara langsung.
b.      Ego, menghubungkan energi id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan terjadi saat berhubungan dengan lingkungan.
c.       Superego, muncul kira-kira pada saat umur lima tahun. Superego terbentuk dari lingkungan eksternal, baik aspek negatif atau aspek positif dari standar moral tingkah laku selalu diwakilkan atau ditunjukkan oleh superego.
Hakekat manusia :
1.      Mahluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
2.      Mahluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan adanya perasaan manusia dapat menciptakan kesenian. Daya perasaan dalam diri manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia dan binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya :
a.      Perasaan intelektual : seseorang merasa puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu dan sebaliknya.
b.      Perasaan estetis : perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
c.       Perasaan etis : perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
d.      Perasaan diri : perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
e.      Perasaan sosial : perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan hidup orang lain.
f.        Perasaan religius : perasaan yang berkenaan dengan dengan agama atau kepercayaan.
3.      Mahluk biokultural, yaitu mahluk yang hayati dan budayawi.
4.      Mahluk ciptaan tuhan yang terkait dengan lingkungan (ekologi) mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

Francais LK. Hsu. Sarjana amerika keturunan cina yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian didalam ilmu antropologi, ilmu psikologi, ilmu filsafat, dan kesustraan cina klasik. Karya tulisnya berjudul physcological homeostatis cina klasik, majalah american anthropologist jilid 73 tahun 1971. Ilmu psikologi di negara-negara barat itu terutama mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode-metode dan alat-alat untuk menganalisis dan mengkuru secara detail variasi isi jiwa individu itu. Untuk mendekati pendekatan dengan unsur jiwa itu, maka Hsu telah mengembangkan konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai mahluk sosial itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi :
    
 Nomor 7 dan 6 disebut daerah sub tak sadar dan sub sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pendalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak disadari lagi oleh individu yang bersangkutan. Bahan pemikiran tadi sudah tidak utuh lagi, beberapa sudah hilang dan terlupakan dan unsur-unsurnya ibarat isi impian sudah tidak lagi tersusun oleh logika yang biasa dianut manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan (unexpressed conscius). Lingkaran itu terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh individu yang bersangkutan, tetapi disimpannya saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun juga didalam lingkungannya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscius). Limgkaran ini didalam alam jiwa manusia mengandung pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan yang dapat dinyatakan oleh individu kepada sesamanya, yang dengan mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepi tentang orang-orang binatang-binatang dan benda-benda yang oleh si individu diajak bergaul secara karib, yang bisa dipakai sebagai tempat berlindung atau tempat mencurahkan isi hati apabila ia sedang terkan tekanan batin atau dikejar-kejar kesedihan atau masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
Nomor 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi ditandai dengan sikap sayang dan mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan orang bagi dirinya.
Nomor 1 disebut lingkungan hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada didalam kebudayaan dan masyarakat itu sendiri.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapan yang hampir sama dengan pikiran yang terletak pada lingkungan nomor 1, hanya bedanya terdiri dari tentang orang atau hal yang terletak diluar masyarakat dan negara Indonesia.

Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Kebudayaan jika dikaji dari asal bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, budaya berasal dari kata colere yang berarti mengolah tanah, jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya atau dapat diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsukan dan mempertahakan hidupnya di dalam lingkungannya.
Seorang antropolog yaitu E.B. Tylor (1871) mendefinisikan budaya sebagai berikut :
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.
           Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan  kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
 Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar keseluruhan dari hasil  budi pekertinya.

C. Kluckhohn di dalam karyanya Universal catagories of culture mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu :
1.      Sistem religi (sistem kepercayaan)
Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggapan bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.

2.      Sistem organisasi kemasyarakatan
Manusia sadar bahwa dirinya lemah, tapi memiliki akal. maka disusunlah kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

3.      Sistem pengetahuan
Pengetahuan dapat diperoleh sendiri begitu juga dapat di peroleh melalui orang lain.

4.      Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
Merupakan produk manusia sebaga homo economicus menjadi tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.

5.      Sistem teknologi dan peralatan
Bersumber dari pemikirannya dalam memanfaatkan benda yang dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhannya.

6.      Bahasa
Bahasa manusia pada mulanya di wujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk lisan, dan akhirnya menjadi tulisan.

7.      Kesenian
Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhannya fisiknya,  maka harus di cukupi juga kebutuhan psikisnya, seperti melihat pemandangan yang indah, suara yang merdu dan sebagainya.

Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan memiliki dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam bermasyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Terjadinya gerak dan perubahan tersebut akibat :
1.      Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2.      Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Proses akulturasi sejarah kebudayaan terjadi dalam masa-masa silam. Biasanya masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan. Pada saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan menyusup, beberapa masalahnya adalah :
·         Unsur-unsur budaya asing manakah yang dapat mudah diterima
·         Unsur-unsur budaya asing makah yang sulit diterima
·         Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
·         Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul akibat akulturasu tersebut.

1.      Unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah : unsur kebudayaan kebendaan, unsur yang terbukti membawa manfaat besar, unsur yang mudah disesuaikan.
2.      Unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah : unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.
3.      Pada umumnya generasi muda yang cepat menerima unsur-unsur yang baru daripada generasi tua.



BAB 3 : KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN
Hampir setiap zaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspersi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Dibanding dengan cabang the humanities yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa, seni memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normatif. Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Istilah prosa banyak padanannya, kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction, atau fiction saja. Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
·         Prosa lama meliputi : dongeng-dongeng, hikayat, sejarah, epos, cerita pelipur lara.
·         Prosa baru meliputi : cerita pendek, roman/novel, biografi, kisah, otobiografi.

BAB 4 : MANUSIA DAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau sayang, ataupun sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai menaruh belah kasihan.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan.
Pengertian cinta dikemukakan juga oleh Dr Sarlito W. Sarwono, dikatakannya cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina, dan merusak rasa kemanusiaan. Bentuknya beraneka ragam seperti :
1.      Cinta kepada thagut. Thagut adalah syetan, atau segala sesuatu yang disembah selain Tuhan.
2.      Cinta berdasarkan hawa nafsu.
3.      Cinta yang lebih mengutamakan cinta kepada orang tua, anak, istri, perniagaan, dan tempat tinggal.

Berbagai bentuk cinta yang bisa didapatkan dari Al-quran adalah :
·         Cinta diri : erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri.
·         Cinta kepada sesama manusia : agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi dirinya sendiri dan egoismenya
·         Cinta seksual : erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerjasama antara suami dan istri.
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.

BAB 5 : MANUSIA DAN KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang memiliki sifat indah adalah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika” menurut asal katanya dalam bahasa inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful” dalam bahasa perancis “beau” sedang dalam bahasa italia dan spanyol “bello” berasal dari kata latin “bellum” akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek dan ditulis “bellum”.
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar pada diri manusia untuk menyatakan, merasakan, menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk diluar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Apabila kontemplasi dihubungkan dengan kreativitas akan mendorong untuk menciptakan keindahan.

BAB 6 : MANUSIA DAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Derita berasal dari bahasa sansekerta dhra yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahirbatin.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang. Hal itu sudah menjadi resiko hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan  penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya sajalah mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya.
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang timbullah penderitaan. Siksaan yang bersifat psikis misalnya
Kebimbangan dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil.
Kesepian dialami seseorang merupakan rasa sepi pada dirinya sendiri ataupun pada jiwanya walaupun ia dalam lingkungan yang ramai.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya maka disebut sebagai phobia.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang ketakutan, antara lain :
a)      Claustrophobia dan agorophobia : claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agorophobia adalah ketakutan yang di sebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b)      Gamang : ketakutan bila seseorang berada di tempat yang tinggi.
c)      Kegelapan : ketakutan bila seseorang berada di tempat yang gelap.
d)      Kesakitan : ketakutan bila seseorang merasakan kesakitan
e)      Kegagalan : ketaktan bila seseorang merasa apa yang telah dia jalankan mengalami kegagalan.

BAB 7 : MANUSIA DAN KEADILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Socrates memproyeksikan keadilan tercipta bilamana warga negara telah merasakan bahwa pihak pemerintahan sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Kong Hu Cu berpendapat lain : keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbanh antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban atau dengan kata lain keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh  apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan yang sama.
Berbagai macam keadilan :
a)      Keadilan legal dan keadilan moral
b)      Keadilan distributif : aristoles berpendapat keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama
c)      Keadilan komutatif : keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataannya. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama dan hukum.
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik meskipun tidak serupa benar. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat.
Nama baik merupaka tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga namanya agar tetap baik. Ada peribahasa berbunyi “daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati daripada malu. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain, reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan seimbang, tingkah laku serupa atau tingkah laku yang seimbang.

BAB 8 : MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup, pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup itu artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pandangan ,pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup bukanlah timbul dalam jangka waktu yang pendek melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus.
Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi pemandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
·         Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
·         Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
·         Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

BAB 9 : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Macam-macam tanggung jawab :
·         Tanggung jawab terhadap diri sendiri
·         Tanggung jawab terhadap keluarga
·         Tanggung jawab terhadap masyarakat
·         Tanggung jawab kepada bangsa/negara
·         Tanggung jawab terhadap Tuhan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan.
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengorbanan adalah pemberian untuk menyatakan kebaktian.

BAB 10 : MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya.
Kegelisahan dapat diketahui berdasarkan tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu, seperti mondar-mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan kepala.
Keterasingan berasal dari kata asing, kata asing itu sendiri berarti tidak dikenal orang.
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu.

BAB 11 : MANUSIA DAN HARAPAN
Setiap manusia punya harapan, manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun memiliki harapan. Harapan  berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi.
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini atau kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.


           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS OPINI 3

KOMUNIKASI BISNIS