KOMUNIKASI BISNIS

PERENCANAAN LAPORAN BISNIS
Ø  Pengertian Laporan Bisnis

Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.

Menurut Herta A. Murphy Laporan Bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada seorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu.

Menurut Himstreet Laporan Bisnis adalah suatu pesan-pesan objektif yang disusun secara teratur dan digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari satu institusi atau lembaga kelembaga yang lain guna membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.

Ø  Jenis Laporan Bisnis

Laporan bisnis dapat digolongkan kedalam berbagai cara menurut fungsi, subjek, formalitas, keasliaan, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek dan pelaksanaan pertemuan. Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci dapat dijelaskan berikut ini :
§  Berdasarkan Fungsinya
a.       Laporan informasi (Information Report)
Berfungsi untuk memberikan informasi dengan menyajikan fakta-fakta dan rangkuman, tanpa melakukan analisis, menarik kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Nama lain untuk information report adalah laporan perkembangan (progress reports), laporan sementara (interim report), dan laporan triwulan (quarterly report).

b.      Laporan analitikal (Analitycal Report)
Menyajikan fakta-fakta, menganalisis dan menafsir, keudian mengambil kesimpulan dan memberi rekomendasi(recommendation report), usulan (proposal), atau laporan justifikasi (justification report).

§  Berdasarkan Subjeknya
Suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan departemen tempat laporan tersebut diperoleh. Sebagai contoh adanya laporan akuntansi, laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan asuransi, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi, laporan personalia, laporan statistic, dan laporan-laporan teknik.


§  Berdasarkan formalitasnya 
a.       Laporan formal (long reports)
Laporan formal pada umumnya berbentuk panjang, lebih dari 10 halaman, dan mencakup masalah-masalah kompleks. Namun demikian, pengertian “panjang” bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Laporan formal mencakup tiga bagian penting, yaitu (1)Body teks: pendahuluan, isi dan penutup; (2) prefatory part: sampul, judul, halaman, surat kewenangan, penerimaan, persetujuan, pengiriman, penghargaan, synopsis, abstraksi, rangkuman eksekutif, daftar isi, dan daftar tabel; (3) Supplement part: lampiran, daftar pustaka, catatan akhir, daftar istilah dan indeks.

b.      Laporan informal (short reports)
Laporan informal biasanya hanya mencakup badan teks. Namun demikian, sejumlah laporan informal mencakup judul halaman, pengiriman, catatan akhir, dan lampiran.

§  Berdasarkan Keasliannnya
a.       Laporan otoritas adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari komite atau orang lain.
b.      Laporan sukarela adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif sendiri.
c.       Laporan swasta adalah suatu laporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan swasta.
d.      Laporan publik adalah suatu laporan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah, termasuk sekolah-sekolah, rumah sakit, atau lembaga-lembaga lain yang dibiayai oleh nagara.

§  Berdasarkan Frekuensinya
a.       Laporan berkala (periodic reports)
Laporan dapat disusun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan. Termasuk dalam laporan berkala, antara lain laporan bursa saham setiap jam, laporan penjulan setiap hari, laporan biaya setiap minggu, laporan produksi setiap bulan, laporan komite setiap kuartal, laporan anggaran tahunan.

b.      Laporan khusus (special report)
Laporan khusus ditulis ketika ada kebutuhan terhadap suatu informasi yang unik (khusus) seperti munculnya krisis dalam perusahaan.

§  Berdasarkan Jenisnya
a.       Laporan Memorandum (periodic report)
Laporan yang menggunakan format memo, yaitu mencantumkan kepada, dari, subjek, dan tanggal.

b.      Laporan surat (letter report)
Laporan surat adalah laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat yang didalam berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan dan referensi

c.       Laporan dalam bentuk cetakan
Laporan dalam bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, intruksi, dan baris-baris kosong.

d.      Laporan formal (formal report)
Laporan formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal, laporan formal sering juga disebut dengan laporan panjang (long report).

§  Berdasarkan Kegiatan Proyek
Dalam melakukan seatu proyek, tedapat tiga jenis laporan, yaitu
a.       Laporan pendahuluan (preliminary reports). Mencakup persiapan suatu proyek, hasil yang diharapkan, dan cara melakukan pelatihan pegawai.
b.      Laporan perkembangan (progress reports) mengenai perkembangan pelaksanaan proyek secara berkala.
c.       Laporan akhir (final report) mengenai akhir dari suatu pelaksanaan suatu proyek.

§  Berdasarkan Pelaksanaan Pertemuan
a.       Agenda (agenda) adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung, mencakup jadwal pelaksanaan dan topik yang akan dibahas dalam pertemuan.
b.      Resolusi (resolation) adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus suatu pertemuan.
c.       Notulen (minutes) adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung, mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam pertemuan.
d.      Laporan pertemuan (proceedings) adalah suatu laporan resm, yang cakupan bahasanya luas dan berisi hasil-hasil pertemuan atau konferensi penting.

Ø  Bagian Pokok dalam Laporan Bisnis
1.      Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan terdapat sebelas hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain :
a.       Pemberi kuasa adalah orang yang memberi laporan atau yang meminta laporan.
b.      Layout atau rencana presentasi yang menceritakan kepada pembaca apa saja yang akan dibahas dalam laporan.
c.       Masalah biasanya didefinisikan diawal bab pendahuluan, sebelum pernyataan mengenai maksud atau tujuan laporan.
d.      Maksud penulisan laporan  harus tampak dibagian pendahuluan. Elemen tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam suatu laporan. Istilah lain untuk maksud penulisan, antara lain tujuan, misi, strategi, atau sasaran.
e.       Ruang lingkup berkaitan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan untuk sebuah laporan.
f.       Metedologi mengacu pada metode pengumpulan informasi. Data bisa dikumpulkan dengan membaca bahan-bahan di perpustakaan, melakukan wawancara, survei, atau eksperimen.
g.      Sumber-sumber primer atau sekunder, meliputi publikasi (majalah, jurnal, surat kabar) catatan perusahaan, memo, surat, hasil wawancara, karyawan, dan sebagainya.
h.      Latar belakang dari situasi yang sedang diteliti kadangkala dimasukkan jika pembaca memerlukan latar belakang informasi untuk memperoleh gambaran menyeluruh dan pemahaman yang jelas terhadap suatu pembahasan.
i.        Definisi istilah perlu dicantumkan jika menggunakan istilah yang memiliki beberapa penafsiran. 
j.        Keterbatasan misalnya dalam hal dana waktu, asisten peneliti atau data yang tersedia. Seorang penulis tidak perlu malu-malu untuk menyebutkan beberapa keterbatasan yang ada sebelum melakukan penelitian lebih lanjut. Rekomendasi menjelaskan tentang keputusan yang perlu dilaporkan didalam suatu laporan, misalnya keputusan antara membeli mesin baru atau mesin setengah pakai, rekstrukturisasi karyawan, memeberi uang pesangon,
k.      Menambah perangkat lunak dan perangkat keras, membangun kantor perwakilan, dan lain sebagainnya.

2.      Teks
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah tubuh dan isi atatu teks. Dalam bagian ini, dikembangkan diuraikan hal-hal yang penting secara terperinci. Penulisan laporan bisnis yang baik harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan serta membuang hal-hal yang tidak perlu dan tidak relevan dalam maksud penulisan laporan tersebut.

3.      Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, mengambil kesimpulan atau memberi rekomendasi.
a.       Rangkuman berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh
b.      Kesimpulan berisi fakta-fakta yang dibahas
c.       Rekomendasi menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat.
d.      Rencana tindakan merupakan pernyataaan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan dan orang-orang yang bertanggunga jawab terhadap proyek yang akan dilaksanakan.
e.       Proposisi digunakan di dalam dunia akademis atau jurnal sebagai suatu pernyataan yang tegas, yaitu tuntunan yang didasarkan pada suatu laporan atau artikel.

Ø  Pengorganisasian Isi dalam Laporan Bisnis
Bentuk penyusunan suatu laporan memiliki daya tarik tertentu yang akan mempengaruhi pembacanya. Kebutuhan calon pembaca juga harus dipertimbangkan manakala memilih rencana organisasional untuk seluruh tubuh laporan.
§  Cara menyusun tubuh laporan bisnis
Ada 2 cara yang dapat digunakan yaitu :
a.       Cara Deduktif
Menggambarkan laporan dari belakang kedepan atau menjelaskan ide pokok atau rekomendasi terlebih dahulu, sebelum menjelaskan hal-hal yang rinci.
b.      Cara induktif
Menjelaskan fakta-fakta yang ada sebelum ide-ide pokok, kesimpulan atau rekomendasi dikemukakan.
§  Cara menyusun teks laporan bisnis
a.       Membuat topik-topik  atau kriteria
Cara ini merupakan hal yang umum dalam membuat laporan. Judul utama mungkin menggunakan keriteria standar, faktor-faktor, pemecahan masalah, manfaat, atau karakteristik. Apabila tujuan laporan adalah untuk menentukan apakah suatu perusahaan harus membeli atau memproduksi, maka keputusan pertama adalah menentukan kriteria yang paling penting.

b.      Menyusun suatu peristiwa atau berbagai kejadian
Dalam pembuatan agenda, program konvensi, atau laporan perkembangan, aturan perkembangan secara kronologis menggunakan periode waktu seperti tanggal, bulan, tahun, jam atau musim dapat digunakan sesuai dengan pokok bahasan.

c.       Mendeskripsikan  lokasi atau tempat
Teks bias dikembangkan dengan mendeskripsikan lokasi atau tempat, apakah dirumah, pabrik,kantor, pusat perbelanjaan, perusahaan internasional, dengan cabang-cabangnya yang tersebar secara geografis ke berbagai  penjuru dunia.

d.      Menjelaskan suatu proses atau prosedur
Cara mengembangkan ini hampir sama pendekatan kronologis. Metode ini menelusuri tahapan-tahapan, Misalnya suatu tahapan kebijaksanaan , operasi mesin, prosedur melakukan tabungan atau penarikan simpanan.


e.       Menyusun urutan tingkat kepentingannya secara alphabet
Urutan pertama berisi ide-ide, kejadian-kejadian, atau topik yang paling penting, selanjutnya kurang penting atau tidak penting.

f.       Menyusun urutan tingkatan familiaritas
Cara ini mengembangkan teks dengan menyajikan hal-hal yang paling sederhana atau familier terlebih dahulu, kemudian meningkat ke yang lebih kompleks atau yang kurang familier. Seseorang cenderung lebih mudah memahami hal-hal yang sudah diketahui sebelumnya dari pasa yang tidak atau belum diketahui.

g.      Menyusun sumber-sumber yang digunakan
Metode ini cocok digunakan jika pembaca sangat tertarik kepada sumber informasinya serta memilih sumber-sumber yang sesuai.

h.      Pemecahan masalah
Cara ini umum digunakan untuk mengorganisasi suatu presentasi yang bersifat persuasi.

§  Metode Outline
Membantu melihat hubungan antara topik, membandingkan proporsi dan judul, mengecek keterkaitan seluruh materi didalam suatu susunan yang logis, dan menghilangkan tumpang tindih. Dalam menyusun sub judul, perlu diperhatikan 5 hal yaitu :
a.       Tempatkan ide-ide yang paling penting, Pertimbangkan panjang laporan, subjek dan pembaca.
b.      Keseimbangan masing-masing bagian dijaga dengan baik.
c.       Jika membagi suatu topik paling tidak harus terdapat 2 sub judul.
d.      Gunakan pertimbangan dengan baik, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit untuk sub judul.
e.       Jangan pernah menggunakan judul laporan sebagai bagian judul(sub judul).

Ø  Penulisan Laporan Singkat
Laporan singkat hanya mencakup materi pendukung yang relatif sedikit. Bagi pencapaiaan komunikasi yang efektif laporan singkat itu sendiri dapat berbentuk memo ataupun surat yang terdiri satu atau dua halaman.

Secara umum laporan singkat dalam dunia bisnis jarang dilengkapi dengan halaman judul, surat pengantar, daftar isi dan rangkuman, karena hanya terdiri atas 1 atau 2 lembar halaman saja. Oleh karena itu, laporan singkat lebih menekankan pada tubuh suatu laporan yang mencakup pembuka, hasil temuan, bahasan, dan bagian penutup. Laporan singkat mencakup beberapa elemen penting dalam suatu laporan formal antara lain :
a.       Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
b.      Grafik untuk lebih menekankan tulisan.
c.       Judul dan sub-sub judul dalam tubuh laporan.
d.      Format memo atau surat.

Ø  Membuat Laporan Bisnis yang Baik
Laporan bisnis yang baik mencakup tiga hal, yaitu:
a.       Informasi yang akurat
b.      Isi menunujukkan suatu pertimbangan yang baik dari penulis
c.       Format, style dan organisasi sesuai dengan kebutuhan pembaca
PRESENTASI BISNIS
Ø  Persiapan Dasar Presentasi Bisnis
§  Penguasaan terhadap Topik atau materi yang akan Dipresentasikan
Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting agar apa yang ingin disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran. Ketidaksiapan terhadap materi yang akan dipresentasikan  bukan saja menghambat penyampaian pesan kepada audiens, tetapi juga akan memberikan citra (image) yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut dengan baik sebelum melakukan  presentasi di hadapan audiens.

§  Penguasaan Berbagai Alat Bantu Presentasi dengan Baik
Di samping penguasaan materi yang baik, yang juga penting adalah  bagaimana seorang pembicara mampu memanfaatkan berbagai alat bantu  presentasi bisnis demi pencapaian tujuan yang dikehendaki. Berbagai alat bantu presentasi bisnis yang dapat digunakan antara lain: whiteboard, spidol, overhead projector (OHP), transparansi, slide, komputer,  bagan, flip chart, kamera video, tape, televisi, dan LCD projector.

§  Menganalisis Audiens
Agar tujuan presentasi bisnis dapat tercapai dengan baik, seorang pembicara  perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens. Melalui pendekatan bertanya dengan menggunakan kata tanya seperti: apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana, seorang pembicara akan dapat mengidentifikasi siapa sebenarnya audiens yang dimaksud sehingga dapat melakukan berbagai persiapan antisipatif.

§  Menganalisis Berbagai Lingkungan Lokasi atau Tempat untuk Presentasi
Agar presentasi bisnis yang dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan, seorang pembicara perlu mengenal lebih dekat lingkungan lokasi atau tempat ia akan melakukan presentasi bisnis. Pemahaman terhadap lingkungan atau suasana lokasi untuk presentasi bisnis tersebut akan memberikan kemudahan kepada seorang pembicara dalam mengatur alat bantu presentasi yang sesuai dengan lokasi tersebut. Misalnya, apakah lokasi yang digunakan untuk presentasi memiliki ruang yang cukup luas, bagaimana tata letak ruangan, bentuk meja dan tempat duduk untuk audiens, dan lain-lain.

Ø  Penggunaan Alat Bantu dalam Presentasi
Sejalan dengan perkembangan teknologi multimedia dewasa ini, sudah seharusnya seorang pembicara profesional tidak ketinggalan dalam memeanfaatkan teknologi modern tersebut. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana seorang pembicara mampu menjelaskan, menafsirkan, maupun meyakini yang dipresentasikan dengan baik melalui alat bantu presentasi yang tersedia tersebut. Pemilihan alat bantu audio visual presentasi yang akan digunakan sangat bergantung pada sejauh mana seorang pembicara mampu menganalisis materi, audiens, maupun suasana lokasi seorang pembicara akan melakukan presentasi bisnis. Ketidaktepatan dalam menggunakan alat bantu presentasi bisnis bukan saja mengganggu jalannya presentasi yang dilakukan, tetapi juga memberikan penilaian yang kurang mrnguntungkan bagi pembicara tersebut.
Alat bantu presentasi cukup banyak variasinya, mulai dari alat bantu presentasi yang konvensional sampai dengan yang modern atau kontemporer. Sebelum menggunakan alat bantu presentasi tersebut, sudah selayaknya apabila seorang pembicara memiliki kemampuan teknis operasional dan melakukan pemeriksaan sebelum alat bantu presentasi bisnis tersebut digunakan. Berbagai alat bantu presentasi bisnis mencakup antara lain; blackboard, whiteboard, flipcharts, transpartasi overhead projector, slide, papan tulis elektronik, VCR, panel LCD, LCD projector. Masing-masing alat bantu presentasi bisnis tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan yang dapat dijelaskan berikut ini;
1.      Papan Tulis Hitam dan Papan Tulis Putih (blackboard dan whiteboard)
2.      Flip Charts
3.      Transparansi Overhead Projector
4.      Slide
5.      Papan Tulis Elektronik
6.      Video Cassette Recorder (VCR)
7.      Panel LCD
8.      Proyektor LCD

Ø  Menganalisa Audience
Untuk dapat melakukan presentasi bisnis yang baik, salah satu persyaratannya, pembicara harus dapat menganalisis audiens (audience analysis) secara tepat. Ketidaktepatan dalam menganalisis audiens akan membuat pembicara gagal atau kecewa karena tidak mampu menyampaikan presentasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam menganalisis audiens seorang pembicara harus mampu menjawab enam pertanyaan mendasar berikut ini.
1.      Siapa Audiensnya?
Analisis audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seseorang itu berbicara. Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh dari para audiens, pembicara semakin mudah melakukan presentasi secara tepat.

2.      Apa yang Diinginkan Audiens?
Agar penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang diharapkan, pembicara yang baik perlu mengetahui apa yang diinginkan oleh audiens.
3.      Dimana Melakukan Presentasi?
Bagi pembicara, pemahaman terhadap tempat presentasi dilakukan sangat penting. Pemahaman tempat presentasi akan membantu pembicara untuk menyusun strategi yang tepat
4.      Kapan Melakukan Presentasi?
Seorang pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan melakukan presentasi bisnis (rincian mengenai tanggal, bulan, hari dan jam berapa). Sebagaimana dalam waktu sehari terdapat berjam-jam ketika Audiens masih “segar”, tetapi juga terdapat jam-jam saat stamina audiens telah menurun, melemah, bahkan cendrung mengantuk. Pagi hari sangat baik untuk melakukan presentasi bisnis. Adapun waktu siang hari setelah makan siang merupakan waktu yang cukup berat untuk presentasi bisnis, karna audiens cendrung ngantuk.
5.      Mengapa Melakukan Presentasi?
Sebelum melakukan presentasi bisnis, seorang pembicara harus mampu menjawab pertanyaan mengapa harus melakukan presentasi bisnis. Tentunya akan sangat bervariasi antara seseorang dengan yang lain. Mungkin bagi pembicara yang lainnya bagi presentasi bisnis dimaksud untuk memberikan alternatif solusi atas merosotnya omset penjualan buku-buku referensi peguruan tinggi di tanah air akhir-akhir ini.
6.      Bagaimana Melakukan Presentasi?
Seorang pembicara yang satu dengan pembicara dengan pembicara yang lain tentunya memiliki strategi presentasi bisnis yang berbeda-beda. Misalnya, presentasi dilakukan dengan memegagang catatan atau naskah lengkap, menggunakan tranparansi overbead, slide, proyektor LCD, computer atau multimedia, atau lainnya.

Ø  Mempersiapkan Diri dan Mental
Dalam melakukan presentasi bisnis, sebenarnya bukan saja ucapan atau pembicara yang menjadi perhatian. Tetapi juga muncul gerakan-gerakan tertentu yang dilakukan oleh pembicara. Presentasi bisnis termasuk salah satu bentuk komunikasi nonverbal. Gerakan-gerakan yang sering dilakukan pembicara dalam melakukan presentasi bisnis antara lain meliputi ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, gerakan tangan, gerakan bahu, gerakan kepala, dan cara berdiri.
a.       Ekpresi Wajah
Ekspresi wajah adalah salah satu ekspresi tubuh yang dapat memberikan arti senang, senang, sedih, cemberut, atau marah. Wajah dapat mengekpresikan dirinya dengan polos, apa adanya tidak perlu ditutup-tutupi. Oleh karna itu saat melakukan presentasi bisnis seorang pembicara perlu berlatih bagaimana  menampilkan ekspresi wajah untuk mengekspresikan kesenangan, kesedihan, atau kemarahan terhadap sesuatu.
b.      Senyuman
Menurut suatu penelitian, orang yang mudah tersenyum lebih bahagia dari pada mereka yang tidak pernah tersenyum. Para ilmuan membuktikan bahwa dengan tersenyum, seseorang yang mengeluarkan suatu zat kimia  didalam otak, sehingga ia merasa enak atau senang.

Senyum dapat mengapus beda pendapat, mengobati perasaan sakit, memulai hubungan, meyakinkan teman, dan menyampaikan pengahargaan. Dalam presentasi bisnis, senyum yang polos, tulus dan tidak dibuat-buat dapat membuat penampilan lebih bersahabat dan membangun hubungan yang lebih  akrab terhadap audiens. Ada kecendrungan seseorang lebih senang melihat orang lain tersenyum dari pada cemberut. Oleh karna itu, senyumlah selama melakukan presentasi bisnis memiliki arti yang sangat penting. Tersenyumlah secara wajar atau secukupnya tetapi jangan berlebihan.

c.       Kontak Mata
Kontak mata (eye contact) yang efektif dan efesien adalah ciri-ciri profesionalitas pembicaraan. Menurut Leonardo da vinci, mata adalah cerminan jiwa. mata juga menunjukan keyainan diri seseorang. Sedangkan mata yang setangah tertutup memberikan kesan adanya keraguaan atau kesangsian.

Pada menit-menit pertama melakukan prsentasi bisnis, kontak mata memiliki makna yang cukup melakukan prsentasi bisnis tataplah para audiens dengan baik. Jangan memfokuskan perhatian pada seseorang atau sisi ruangan tertentu, tetapi tataplah mereka secara merata. Tatapan mata  si pembicara  keseluruh audiens menunjukan bahwa ia berharap semua audiens memperoleh perhatian yang sama. Pandanglah mereka dengan senyuman manis. Hindari ekspresi wajah yang cemberut.

d.      Gerakan Tangan
Gerakan tangan sangat membantu dalam melakukan persentasi bisnis yang dapat memperkuat topik bahasan dan lebih membantu dalam meyakinkan audiens. Gerakan tangan yang dilakukan oleh pembicara saat persentasi bisnis ada bermacam-macam, sesuai keinginan pembicara namun harus tetap santun. Salah satu contoh gerakan tangan oleh pembicara adalah ketika pembicara menggerakkan tangan secara terbuka untuk menunjukkan kejujuran atau keterbukaan.

e.       Gerakan Bahu
Gerakan bahu yang dilakukan pembicara dapat menunjukkan bahwa kita sebagai pembicara dalam persentasi bisnis dalam keadaan siap atau menyerah. Gerakan bahu tegak yang diiringi dengan kepala mendongak keatas dan menghembuskan nafas menunnjukkan pembicara dalam keadaan siap, sedangkan gerakan bahu yang terkulai lemas menunjukkan pembicara sedang tidak bersemangat atau menyerah.
f.       Gerakan kepala
Gerakan kepala pembicara dalam persentasi bisnis dapat menunjukkan tindakan setuju atau menolak suatu pernyataan. Seperti ketika kita setuju dengan sebuah pernyataan gerkan kepala kita adalah dengan menganggukkan kepala, sedangkan ketika kita menolah sebuah pernyataan maka gerakan kepala kita adalah dengan menggelengkan kepala.

g.      Cara Berdiri
Berdiri dalam melakukan persentasi bisnis merupakan hal positif karena posisi pembicara tampak lebih tinggi dan lebih mudah bergerak serta mengatur pernapasan. Cara pembicara berdiri didepan audiens akan menentukan keberhasilan pembicara dalam menyampaikan persentasi. Cara berdiri pembicara yang baik dan benar adalah berdiri tegap, tegakkan dada dan bernafas dengan perut, condongkan kepalas sedikit kedepan, buka kedua tangan, dan jangan membungkuk.

Peter Urs Benders dalam buku Secrets Of Power Presentations memberikan resep bagaimana seorang pembicara mampu mengembangkan percaya diri , yaitu :
1.      Saat anda di perkenalkan , tersenyumlah dan pandanglah sekilas semua hadirin (audiens) dan kemudian keada orang yang mengatakan segala yang baik dari anda (yang memperkenalkan anda) . Jangan nunduk malu . Berbanggalah !
2.      Mulailah perlahanlahan, dengan punggung dan dagu tegak . kemudian percepat  secara bertahap.
3.      Bukalah presentasi anda dengan mengatakan sesuatu secara sungguhsungguh.
4.      Mengakui anda lebih tau tentang topic tersebut, dari pada para pendengar anda. Anda seorang pakar.
5.      Pakailah pakaian anda yang terbaik.
6.      Yang terpenting , hiasi wajah anda dengan senyuman. Tubuh anda un akan merasa positif . Teruslah berkata ada diri sendiri betapa nyamannya perasaan anda.
KOMUNIKASI LISAN DAN NEGOSIASI
Ø  Komunikasi Lisan dalam Rapat
Biasanya pada suatu pertemuan ataupun rapat, setiap peserta harus menyadari posisinya masing2 dalam suatu forum. Masing2 peserta harusnya ;
1.      Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsif dan tidak emosional.
2.      Mampu berperan sebagai komunikator yang berpatispasi aktif namun tidak memonopoli pembicaraan.
3.      Mampu berkomunikasi secara jujur, terbuka dan bertanggung jawab.
4.      Mampu mengendalikan diri, dan menghindarkan terjadinya debat, serta tidak berbicara bertele-tele.
5.      Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.


Ø  Komunikasi Lisan dalam Wawancara
Pada dasarnya wawancara merupakan suatu obrolan biasa, tapi dengan topik yang tertentu, dan ada pihak yang akan bertanya (pewawancara) dan pihak lain yang harus menjawab, memberi informasi, atau menjelaskan. Berikut ini adalah beberapa sikap wawancara yang baik dan benar, antara lain :
1.      Fokus pada lawan bicara
2.      Fokus pada topik pembicaraan
3.      Tidak boleh memotong pembicaraan
4.      Gunakan volume suara yang baik (tidak berbicara terlalu keras)
5.      Sabar
6.      Lakukan verivikasi jika ada kekurangan atau kesalahan
7.      Tidak boleh menyakiti hati responden
8.      Hidari bahasa yang menggurui responden
9.      Hidari kata-kata kasar (kotor)
10.  Bersikap ramah
11.  Hindari sikap rakus
12.  Hidari tatapan yang aneh sperti menyelidik/melotot/cligak clinguk
13.  Dan yang terakhir Ucapkan terimakasih

Ø  Komunikasi Lisan dalam Bernegosiasi
Biasanya dalam melakukan negosiasi setidaknya terdapat 6 tahapan yang penting yang harus dilakukan : 

1.      Persiapan
Yang dimaksud persiapan itu ialah meliputi, Mengumpulkan atau mencari informasi, Menentukan tim negosiasi, Mengusahakan lebih banyak untuk mengenal profil pihak lawan, tujuannya adalah agar tumbuh kepercayaan diri & kesiapan dalam melakukan negosiasi.

2.      Kontak pertama
Tahap ini adalah tahap pertemuan secara langsung antara kedua belah pihak yang terlibat dalam proses negosiasi. Lalu ada yg namanya Tahap penilaian, dimana pada tahap ini akan muncul kesan pertama antara kedua belah pihak.

3.      Konfrontasi
Tahap ini adalah tahap dimana sering terjadinya adu argumen antara kedua belah pihak terhadap segala sesuatu yang dinegosiasikan. Lalu pada tahap ini juga biasanya terdapat perbedaan dan berpotensi semakin panasnya perdebatan.

4.      Konsiliasi
Yang dimaksud konsoliasi adalah melakukan tawar menawar utk memperoleh kesepakatan yang betul2 disepakati dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.

5.      Solusi
Pada tahap ini kedua belah pihak mulai saling menerima dan memberi, atau dimana para negosiator mulai menemukan kesepakatan bagi kedua belah pihak dengan cara mereka masing2, dengan mengembangkan sikap relasional dan bersikap saling memberi solusi terbaik bagi kedua belah pihak.

6.      Pasca Negosiasi
Tahap ini adalah tahap terakhir dari suatu negosiasi yaitu bentuk konsolidasi bagi kedua belah pihak, memastikan masing2 pihak berkomitmen atas segala yg sudah disepakati.
KOMUNIKASI DALAM TULISAN
§  Penulisan Kabar atau Berita
Menulis berita merupakan suatu upaya menyampaikan kabar atau sebuah informasi mengenai sesuatu hal atau kejadian dalam bentuk tertulis. Seorang penulis berita yang baik dapat menuliskan sebuah berita dengan lengkap dan komunikatif, sehingga pembaca berita dapat memahami segala sesuatu yang disampaikan dalam berita tanpa kesulitan dan tanpa adanya kesalahan tafsir. Apakah semua peristiwa dapat atau layak untuk dijadikan sebuah berita? Seorang penulis berita akan memilih mana peristiwa atau perihal yang layak untuk dijadikan berita.

Hal pertama yang harus kalian lakukan untuk meliput peristiwa tersebut menjadi sebuah berita adalah mencatat semua informasi berkaitan dengan unsur-unsur kelengkapan berita. Adapun kelengkapan dalam sebuah berita meliputi unsur-unsur pertanyaan (5W+1H) apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana, terkait isi berita.

§  Penulisan Pesan Pesan Persuasive
Persuasif merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan, atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasif yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan di dalam suatu cara yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyaipilihan dan membuat mereka setuju. Penyampaian pesan – pesan persuasif dapat diterapkan untuk kepentingan internal dan eksternal.

Didalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan untuk meminta bantuan dana bagi pembiayaan suatu proyek tertentu.
1.      Analisis Audien
2.      Pertimbangan Perbedaan Budaya
3.      Memilih Pendekatan Organisasional



§  Korespondensi (surat menyurat)
Korespondensi adalah kegiatan penyampaian pesan berupa surat antara pihak-pihak yang terkait didalamnya baik itu mengatasnamakan instansi ataupun perseorangan. Korespondensi dapat juga disebut sebagai kegiatan surat menyurat. Sedangankan untuk pihak yang terkait disebut dengan koresponden.

Salah satu media yang digunakan dalam korespondesi ialah surat. Surat ialah sarana penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima secara tertulis dan memiliki prosedur tersendiri dalam penulisannya. Surat memiliki peranan penting dalam menciptakan hubungan antara pihak-pihak terkait. Untuk itu, penulisan surat haruslah sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku baik dari segi bahasanya maupun dari segi tata letaknya.
Ciri-ciri Surat :
1.      Pesannya berupa tulisan
2.      Terdapat isi pesan yang menjadi pokok pembicaraan
3.      Penulisannya mengikuti aturan tertentu
4.      Gaya bahasa sesuai dengan jenis surat
5.      Terdapat informasi mengenai pihak yang terkait

Fungsi Surat :
1.      Sebagai penyampai pesan
2.      Sebagai wakil atau delegasi pengirim
3.      Sebagai pedoman atau petunjuk suatu hal
4.      Sebagai bukti tertulis
5.      Sebagai alat pengingat
6.      Sebagai dokumen penting

Bagian-bagian Surat :
Bagian surat tidaklah sama semua, karena setiap jenis surat memiliki bagian-bagiannya sendiri. Namun ada beberapa bagian yang umumnya ada dalam sebuah surat. Bagian tersebut ialah:
1.      Informasi pengirim atau kop surat
2.      Atribut surat (tanggal, nomor, dan perihal surat)
3.      Penerima surat
4.      Alamat tujuan surat
5.      Pembuka surat
6.      Isi surat
7.      Penutup surat
8.      Identitas pengirim (tanda tangan, nama lengkap, dan jabatan)
9.      Tambahan (lampiran, tembusan dan pengonsep)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS OPINI 3

KESIMPULAN ILMU BUDAYA DASAR